Pages

Powered By Blogger

Followers

buku tamu


ShoutMix chat widget

ShoutMix chat widget

Blog

RSS

Penggunaan kata "aku" dan "kamu" dalam Al-Qur`an

Penggunaan kata “aku” pada Al-qur`an digunakan untuk perintah langsung yang diberikan oleh Allah tanpa perantara. seperti yang terdapat pada surat Al-Ikhlas. Kata “aku” disini ditujukan hanya untuk Allah.

Penggunaan kata “kami” pada Al-Qur`an ini digunakan bahwa Allah S.W.T tidak bertindak atau bekerja sendiri melainkan bersama atau menyuruh utusan-utusannya yaitu para malaikat, para nabi dan rasul, dan para makhluk hidup lainnya yang Allah S.W.T. ciptakan. Contohnya pada surah Al-Hijr ayat 66 “dan telah kami wahyukan kepada perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis waktu subuh”. Kami wahyukan disini berarti ada peran makhluk lain yaitu malaikat Jibril sebagai pembawa atas perintah Allah S.W.T. yang kemudian disampaikan kepada umatnya. Contoh lain surah Al-Israa ayat 70 “dan telah kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik” artinya yang berperan disini Allah menyuruh malaikat pemberi rezeky (mikail) kemudian diberikan pada manusia melalui perantara tumbuhan, hewan, ataupun melalui manusia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makna kata 'lurus' pada ayat ke 6 surah Al-Fatihah

Depdiknas (2008:851), “lurus” adalah memanjang hanya dalam satu arah, tanpa belokan atau lengkungan (tentang garis, jalan, dsb). Sedangkan kata “benar” dalam Depdiknas (2008:167) adalah sesuai sebagai mana adanya (seharusnya); betul; tidak salah.
Berdasarkan tafsir Al-Qura’an jalan yang lurus itu ialah semua yang menyampaikan kita kepada kebahagian di dunia dan di akhirat, yaitu dengan mengikuti petunjuk al-quar`an atau menurut ajaran agama islam. Jalan yang lurus itu telah dituruti oleh orang-orang yang mendapatkan nikmat dari pada Allah. Serta tiada dimurkai dan tiada pula sesat, sebab mereka mempergunakan nikmat itu menurut mestinya.
Adapun orang-orang yang medapat nikmat, tetapi nikmat itu dipergunakannya untuk berbuat maksiat (dosa), seperti orang kaya raya yang mempergunakan kekayaan untuk berjudi, minum arak, berbuat jahat (zina) dan sebagainya. Maka orang itulah yang dimurkai oleh Allah. Begitu juga orang- orang yang mempergunakan kekayaan untuk berfoya-foya, bermewah-mewahan, memboroskan uang kepada yang tak berguna (mubazir) dan sebagainya. Maka orang itulah yang dikatakan sesat atau salah mempergunakan nikmat Allah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sintaksis konstruksi dan konstituen


Menurut Hockett (1958:164) konstruksi adalah suatu pola untuk membangun bentuk komplisit suatu kelas bentuk dari unsur – unsur konstituen langsung kelas – kelas bentuk khusus tersebut.
            Menurut Lapalombara (1976:173) konstituen  adalah sebagai suatu satuan sintaksis yang berkombinasi dengan satuan sintaksis lainnya untuk membentuk konstruksi.


Konstruksi 1 kalimat 1
1.                  Baju baru dalam toko dan itu
2.                  Baju baru dan dalam toko
3.                  Baju dan baru
Konstruksi 2 kalimat 1
4.                  Berwarna dan biru

Konstruksi 1 kalimat 2
1.                  Gadis cantik dalam kelas dan itu
2.                  Gadis cantik dan dalam kelas
3.                  Gadis dan cantik
Konstruksi 2 kalimat2
1.                  Tertawa dan bahagia

Konstituen pada kalimat 1 berjumlah 5 konstituen
Konstituen pada kalimat 2 berjumlah 5 konstituen

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 pertanyaan tentang jenis makna



1.                  1. Apakah ada perbedaan makna referensial dan makna nonreferensial?

Perbedaan makna referensial dan makna nonreferensial berdasarkan ada tidak adanya referen dari kata – kata itu. Bila kata – kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu maka kata tersebut disebut kata bermakna referensial. Kalau kata – kata itu tidak mempunyai referen maka kata itu disebut kata makna nonreferensial.

2.                  2. Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada tulisan?

Sebelumnya diketahui bahwa makna afektif berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawan bicara maupun terhadap objek yang dibicarakan. Makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada tertulis karena ketika pentur mengutarakan tuturannya secara langsung, ketika itu juga penutur baik itu lawan bicara maupun objek yang dibicarakan menyatakan langsung tuturannya dengan perasaan yang dialaminya pada saat itu. Makanya makna afektif leboh terasa secara lisan dari pada tulisan.

3.                  3. Coba anda pikirkan di mana letak perbedaan makna stilistiknya itu?

Makna stilistika berkenaan dengan gaya pemilihan kata sehubung dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan didalam masyarakat. Contoh kata ‘rumah’ , ‘pondok’,  ‘istana’, ‘gubuk’. Contoh tersebut menyatakan bahwa kata rumah, pondok, istana dan gubuk dimaknai seseorang dengan perbedaan status sosial mereka itu sendiri. Yang pada kata rumah, pondok, istana dan gubuk sama sama memiliki arti tempat tinggal.

4.                  4. Jelaskan perbedaan yang mendasar idiom penuh dan makna idiom sebagian!

Idiom penuh adalah idiom yng unsur – unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna. Sedangkan idiom sebagian masih ada unsur yang memiliki makna leksikalnya sendiri.

5.                  5. Jelaskan idiomatikal dan pribahasa!

Idiomatical adalah makna sebuah satuan bahasa (entah kata, frase, atau kaliamat) yang “menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur – unsur pembentuknya. Untuk mengetahui makna idiom sebuah kata (frase atau kalimat) tidak ada jalan lain selain mencarinya didalam kamus.  Sedangkan makna peribahasa masih dapat diramalkan karena adanya asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan gramatikal unsur- unsur pembentuk peribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautannya.

6.                  6. Jelaskan perbedaan makna istilah dan makna kata !

Perbedaan makna istilah dan makna kata yaitu makna kata adalah walaupun secara sinkronis tidak berubah tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan, dapat menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kaliamat. Kalau lepas dari konteks kalimat, makna kata itu menjadi umum dan kabur. Sedangkan makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. Jadi, tanpa konteks kalimatnya pun makna istilah itu sudah pasti.

7.                  7. Jelaskan maksud yang sama antara idiom, ungkapan dan metafora!

Maksud yang sama antara idiom, ungkapan dan metafora disini mencakup objek pembicaraan yang kurang lebih sama (kata, frase, dan kalimat). Hanya segi pandangannya yang berlainan.

8.                  8. Jelaskan makna leksikal dan makna denotatif!

Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan refernsinya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh – sungguh nyata dalam kehidupan kita. Makna denotatif sering juga disebut makna denotasional, makna konseptual, atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain. Pada dasarnya sama dengan makna referensial srbab makna denotative ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Jadi makna denatatif ini menyangkut informasi – informasi faktual objektif.

9.                  9. Jelaskan makna konotatif dapat berubah dari waktu kewaktu!

Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Misalnya kata ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena berarti ‘cerewet’, tetapi sekarang konotasinya positif. Sebaliknya kata perempuan dulu sebelum zaman jepang berkonotasi netral, tetap berkonotasi negative

10.              10. Jelaskan makna konotatif!

Makna konotatif adalah kata yang mempunyai ‘nilai rasa’, baik positif maupun negatif.  Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi. Tetapi dapat juga disebut berkonotasi netral.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS